APA ITU SISTEM INFORMASI?
Sebelum mengetahui apa penyebab kegagalan sistem informasi kita harus mengetahui apa itu sistem informasi. Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Adapun dalam arti luas Sistem Informasi merujuk pada interaksi orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
TUJUAN SISTEM INFORMASI
Setelah mengetahui apa pengertian dari sistem informasi diatas, selanjutnya akan di jelaskan apa tujuan dari sistem informasi. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk dapat menghasilkan informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh 3 pilar yaitu:
- Relevance ( Tepat kepada orangnya atau relevan)
- Timliness ( Tepat waktu)
- Accurate ( Tepat nilainya dan akurat)
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen
model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
software, komponen basis data, komponen kontrol, dan komponen jaringan.
Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1) Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2) Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3) Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4) Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5) Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database
atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6) Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7) Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan
dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data
yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis
data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut DBMS (Database Management System).
8) Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa halhal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
9) Komponen Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah
kesatuan diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan software
sistem informasi yang digunakan di suatu perusahaan. Komponen jaringan
terdiri dari hardware dan software jaringan. Hardware komponen jaringan
berupa kartu penghubung jaringan (Network Interface Card), media
penghubung jaringan, HUB (konsentrator), repeater, bridge, dan router.
Komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan, network
adapter drive, dan protokol jaringan.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI
Saat memulai penerapan, perusahaan ataupun organisasi harus memberi perhatian khusus pada pemilihan penjual perangkat lunak, pelatihan pemakai, dan peralihan. Ada beberapa pendekatan penerapan, tetapi untuk tiap pendekatan, pelatihan adalah komponen yang vital.
- Pemilihan Penjual
Dasar konsep proses bisnis di dalam perangkat lunak
penjual harus menjadi kriteria utama dalam pemilihan penjual.Makin besar
perbedaan antara proses di dalam perangkat lunak dengan proses organisasi saat
ini, makin sulit penerapannya. Proses baru itu harus diterima para pemakai dan
cukup mirip dengan proses yang ada sekarang sehingga penerapannya tidak menimbulkan
stres yang tidak perlu.
- Pelatihan Pemakai
Pelatihan adalah bagian dari rancangan awal dan berlangsung sebelum, selama, dan setelah penerapan. Pelatihan
berbeda dari sebagian besar pelatihan sistem informasi karena sering mengharuskan
para pemakai untuk memahami proses bisnis diluar tugas pekerjaan pemakai.
- Pendekatan Peralihan
Sebagian besar analis memilih pendekatan bertahap
untuk penerapan. Segmen-segmen sistem yang berkaitan dengan berbagai
proses bisnis diterapkan berurutan sesuai tingkat kepentingannya bagi operasi
bisnis.
PENYEBAB KEGAGALAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN
Suatu sistem informasi dikatakan
gagal jika sistem tersebut tidak mampu menunjang kebutuhan perusahaan.
Kegagalan penerapan sistem informasi pada perusahaan jika sistem informasi
tersebut tidak mencapai sasaran atau tujuan. Adapun, sistem informasi juga dapat dikatakan sia-sia jika tidak bermanfaat bagi perusahaan dan perusahaan tersebut telah mengeluarkan biaya yang tinggi untuk sistem informasi tetapi sistem informasi tersebut tidak dapat di pakai atau digunakan.
Adapun menurut Rosemary Cafasaro dalam O’Brien (1999) terdapat beberapa alasan yang dapat menyebabkan kegagalan ataupun kesuksesan penerapan sistem informasi dalam perusahaan. Terdapat faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan penerapan sistem informasi yaitu kurangnya dukungan dari manajemen eksekutif dan input dari end-user, pernyataan kebutuhan dan spesifikasi yang tidak lengkap dan selalu berubah-ubah serta inkompetensi secara teknologi.
PERAN PEMIMPIN DALAM E-GOVERNMENT
Pemimpin sangat memegang peranan dalam implementasi e-government. Banyak
contoh kasus kesuksesan pembangunan e-government di berbagai negara,
daerah atau kantor pemerintah disebabkan karena faktor kemampuan
manajemen para pemimpinnya (leadership). Harus ditekankan dalam sosialisasi e-government di kalangan para
pimpinan ini adalah manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan TIK
dalam tata pemerintahan. Baik itu dari segi politis, ekonomi,
produktivitas kerja pegawai dan juga citra di mata masyarakat. Dengan
begitu pimpinan setidaknya bisa mengajak bawahannya, melalui mekanisme
rapat seluruh satker misalnya, bagaimana pentingnya penggunaan
e-government.
Kesimpulan
Dalam dunia perusahaan sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting di dalamnya untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Tetapi keberhasilan perusahaan dapat terhambat oleh faktor-faktor yang dapat menggagalkan sistem informasi perusahaan tersebut, tetapi faktor tersebut dapat ditanggulangi dengan faktor-faktor yang dapat mensukseskan kembali kerberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan, karena disini saya membahas kegagalan jadi yang saya simpulkan disini hanyalah faktor kegagalan sistem informasinya. Lalu selanjutnya dalam E-Government, sistem informasi juga sama memiliki peranan penting untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang apa-apa yang berkaitan dengan pemerintahan. Didalam E-Government peran pemimpin sangat penting untuk memajukan ataupun mensukseskan pembangunan e-government seperti apa yang saya sampaikan diatas.
Source:
Source 1 >>
Source 2 >>
Source 3 >>
Source 5 >>